Cari Lowongan Kerja ?

Jumat, 29 Juni 2012

Perangi Praktek Rentenir, Koperasi MADANI Hadir di Wilayah Cileungsi


"Kalau dihitung-hitung, bunga yang diterapkan rentenir yang banyak beroperasi cukup tinggi. Bisa-bisa mencapai 40-50 persen. Dengan beban bunga sebesar itu tentunya warga yang meminjam dana ke rentenir ini akan terancam terus terpuruk." 

PRAKTEK rentenir di wilayah Cileungsi, Kabupaten Bogor, sudah cukup merisaukan. Pasalnya, hampir setiap hari, puluhan rentenir berkeliaran di tengah masyarakat menawarkan pinjaman dengan senyuman maupun menagih pengembalian pinjaman dengan wajah tegang dan terkadang sangar. Mereka beroperasi di tengah keramaian kota hingga ke pelosok kampung.

Maraknya praktek yang menjerat dengan bunga tinggi, selain kondisi ekonomi masyarakat yang membutuhkan bantuan dana segar, juga tidak terlepas dari kesulitan mereka mendapatkan pinjaman dengan bunga rendah. Karenanya, masyarakat terkadang tidak punya pilihan lain, terkecuali meminjamnya ke rentenir.

"Kalau dihitung-hitung, bunga yang diterapkan rentenir yang banyak beroperasi cukup tinggi. Bisa-bisa mencapai 40-50 persen. Dengan beban bunga sebesar itu tentunya warga yang meminjam dana ke rentenir ini akan terancam terus terpuruk," kata Salma, salah seorang warga Cileungsi, kemarin.

Menurut Salma, selain dibebankan bunga tinggi, tingkah laku rentenir yang populer dengan sebutan bank keliling itu juga banyak yang meresahkan masyarakat. Jika sipeminjam belum mampu mengembalikan cicilan maupun melunasi pinjamannya, tidak jarang petugas rentenir langsung mengangkut barang-barang berharga milik warga sebagai jaminan.

"Warga yang terjerat rentenir ini sebenarnya patut mendapatkan perhatian. Demikian juga upaya-upaya untuk meminimalisasi ketergantungan warga terhadap rentenir juga harus dilakukan segera. Sehingga praktek itu tidak semakin merajalela dan korban bertambah banyak," imbuh Beni Bahtiar, Ketua Koperasi Madani, Cileungsi yang dimintai komentarnya.

Pendirian Koperasi Madani, menurutnya, salah satunya ditujukan untuk membantu masyarakat agar tidak terjerat praktek picik serta membantu korban agar tidak kembali terjerat rentenir. Saat ini, Koperasi Madani telah memiliki ratusan anggota. Demikian juga dana yang digulirkan bagi anggota sudah lumayan banyak.

Respon warga terhadap keberadaan koperasi ini merupakan pertanda bahwa kehadirannya bisa menjadi solusi dari masalah yang di hadapi warga, terutama meyangkut pinjaman uang. Bagi warga yang ingin masuk menjadi anggota koperasi, cukup membayar simpanan pokok sebesar Rp 10 ribu dan simpanan wajib Rp 5 ribu. Warga yang sudah menjadi anggota langsung diperkenankan untuk meminjam dana koperasi.

"Total anggota kita saat ini sudah mencapai 700 orang. Rata-rata yang melakukan pinjaman ke koperasi adalah, anggota yang memiliki usaha kecil dan menengah. Mereka menyatakan, kalau keberadaan koperasi telah mampu membebaskan mereka dari ancaman jeratan rentenir," imbuhnya.



Seiring dengan pertumbuhan koperasi, jelas Beni Bahtiar, dana yang bisa mereka gulirkan juga akan semakin banyak. Dan hasilnya juga akan bisa dinikmati bersama-sama para anggota. 

"Kendari pertumbuhan koperasi ini sangat pesat. Namun kita akan terus mengembangkan koperasi ini. Sehingga, selain untuk kesejahteraan anggota, juga akan benar-benar efektif mencegah maraknya praktek rentenir di tengah masyarakat," tegasnya.

(EKA)
***
sumber: http://www.pakuanraya.com/
Read More..

Jumat, 01 Juni 2012

Perubahan Lambang Koperasi Indonesia

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 02/Per/M.KUKM/IV/2012 Tanggal : 17 April 2012 Tentang : Penggunaan  Lambang Koperasi Indonesia. Maka sejak diumumkan peraturan resmi ini, lambang koperasi Indonesia yang berlaku adalah sebagai berikut :




Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan  perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia,mengandung makna  bahwa  Koperasi Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan dan teknologi.
Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar 4 (empat) sudut pandang melambangkan arah mata angin yang mempunyai maksud Koperasi Indonesia:
  1. sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk menyalurkan   aspirasi;
  2. sebagai dasar perekonomian masional yang bersifat  kerakyatan;
  3. sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian,keadilan dan demokrasi;
  4. selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global.
Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk Teks Koperasi Indonesia memberi kesan dinamis modern,  menyiratkan kemajuan untuk terus berkembang serta mengikuti kemajuan jaman yang bercermin pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks Koperasi Indonesia yang berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya ikatan yang kuat, baik didalam lingkungan internal Koperasi Indonesia maupun antara Koperasi Indonesia dan para anggotanya;
Lambang Koperasi Indonesia yang berwarna Pastel  memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain Koperasi Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta mempunyai kepribadian yang kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya;
Penggunaan Lambang Koperasi Indonesia wajib digunakan secara resmi sebagai identitas Gerakan Koperasi Indonesia. Bagi koperasi yang masih  memiliki kop surat dan  tatalaksana administrasi lainnya dengan menggunakan lambang koperasi    Indonesia yang lama,  diberi kesempatan selambat-lambatnya pada tanggal 12 Juli 2012 telah menyesuaikan dengan lambang koperasi Indonesia yang baru.
***
Read More..

Rabu, 30 Mei 2012

KREDIT RUMAH: Uang muka 30% rugikan segmen menengah ke bawah

Segmen masyarakat menengah ke bawah akan dirugikan dengan diberlakukannya aturan baru soal uang muka minimal 30%.

Adapun pengembang dan perbankan tidak akan berdampak karena bisnis perumahan di Indonesia saat ini masih mengalami kekurangan (backlog).


Direktur Konsumer PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Irman A. Zahiruddin
mengatakan semakin tinggi permintaan akan rumah, maka bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) tetap tinggi.

Begitupun bagi pengembang, semakin tinggi permintaan rumah dan dukungan bank, maka bisnis properti juga akan semakin tinggi.


"Kebijakan baru Bank Indonesia ini akan menggeser kepemilikan rumah kalangan mampu secara ekonomi, dampaknya lebih dirasakan oleh masyarakat menengah ke bawah. Developer akan tetap membangun, bank juga akan tetap menyalurkan kredit selama ada pembelinya," tutur Irman, Kamsi 3 Mei 2012.


Dia menjelaskan kualitas kredit KPR BTN selama ini tetap terjaga dengan baik walaupun batas maksimal rasio penyaluran kredit terhadap nilai agunan (loan to value/LTV) lebih dari 80%.


Terkait salah satu faktor BI mengeluarkan surat edaran LTV itu agar menghindari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang tinggi, Irman menuturkan dengan uang muka KPR 30%, maka dapat dipastikan justru akan meningkatkan nilai NPL.


"Bank BTN sudah 30 tahun berpengalaman di KPR. Berdasarkan data kami di 15 tahun terakhir, uang muka 50% akan menyumbang NPL 2%, uang muka 20% nilai NPL malah turun 1,4%," imbuhnya.

***
Read More..

Jumat, 25 Mei 2012

TRANSAKSI ONLINE: Komunitas UMKM diberi edukasi

Tokobagus.com mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lebih agresif melakukan pemasaran melalui Internet untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.

Arnold Sebastian Egg, Founder dan Pimpinan Tokobagus.com, mengatakan animo pelaku UMKM, khususnya pengrajin sudah cukup tinggi untuk memasarkan produknya melalui Internet.


"Kami melihat cukup banyak kalangan UMKM yang memanfaatkan Internet. Mereka menjajaki dunia maya dalam bertransaksi, selain berjualan secara langsung. Dari 2,5 juta total member aktif, UMKM mencapai 25%," ujarnya, hari ini, Kamis, 3 Mei 2012.


Sayangnya, menurut dia, belum banyak masyarakat yang menyadari kelebihan transaksi online. Salah satunya disebabkan belum melek Internet, atau sering mengakses Internet tetapi belum tahu manfaatnya secara luas.


Tokobagus.com pun berusaha meningkatkan persentase tersebut ke angka 30% dengan aktif melakukan edukasi kepada komunitas UMKM, salah satunya melalui peran serta dalam Innacraft 2012 lalu.


Pimpinan Tokobagus.com lainnya, Remco Lupker, menambahkan kalangan UMKM jangan hanya dimaknai mereka yang mendapatkan pengakuan dari pemerintah untuk menjalankan usahanya. Banyak individu kreatif juga layak disebut UMKM.


"Kalangan UMKM seringkali hanya menggunakan Internet sebagai sarana berinteraksi sosial lewat situs jejaring sosial. Belum banyak yang mencoba berbisnis atau bertransaksi jual beli barang atau jasa secara serius dan terencana," ujarnya.

***
Read More..

Minggu, 20 Mei 2012

PEMBERDAYAAN UKM: Sektor mikro Jabar minim dapat kredit bank

Hasil survei Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Cipaganti menunjukkan sekitar 70% sektor usaha mikro di Jawa Barat belum tersentuh kredit perbankan.

Direktur Utama PT BPRS Cipaganti Agus Trijadie
mengatakan sektor pembiayaan mikro menyimpan prospek  besar, apabila pihak perbankan paham akan potensi yang dimiliki sektor mikro.

“Di Jawa Barat lebih dari 2,8 juta pengusaha mikro potensial dan diperkirakan ke depannya sektor informal akan terus tumbuh dengan signifikan tiap tahunnya,” katanya, Jumat 27 April 2012.

Berdasarkan data perkembangan BPRS Cipaganti, penyaluran kredit pada April 2012 sebesar Rp86,1 miliar meningkat 118% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp39,4 miliar.

Dia mengatakan peningkatan kredit hingga April 2012 dipengaruhi dengan peningkatan jumlah debitur yang signifikan tiap bulannya.

“Pada April 2011, kami memiliki sekitar 196 debitur, dan sekarang sudah ada 12.000 debitur, kira-kira tiap bulannya ada 2.500 debitur baru,” tuturnya.

Menurutnya, peningkatan debitur ini merupakan hasil kerja keras yang agresif dalam memberikan pelayanan dan promosi produk BPRS Cipaganti kepada sektor mikro.

“Karyawan kami mulai bekerja sejak pagi hingga malam untuk memberikan pelayanan dan promosi langsung ke pihak pengusaha maupun tempat-tempat strategis seperti pasar.” 

***
Read More..

Selasa, 15 Mei 2012

MENKOP UKM: Entrepeneur Selalu Siap Hadapi Perubahan

Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan menegaskan entrepreneurs selalu siap menghadapi  perubahan serta mengambil berbagai resiko sesuai dengan karakter khasnya ketika menjalankan usahanya. Itu adalah ciri khas seorang entrepreneurs. "Apabila tidak berani mengambil reskio dan taku gagal, maka bisa dipastikan dia bukan seorang entrepreneurs sejati,” katanya pada pertemuan entrepreneurs se Indonesia di bawah koordinasi Universitas Entrepreneurs Jakarta (Sabtu, 28 April 2012).

Jadi, katanya, kalau kita berbicara tentang dunia entrepreneus, maka mereka adalah pahlawan ekonomi Indonesia. Sebab, terbukti selama dua tahun terakhir, jumlah wirausaha Indonesia meningkat drastis untuk mendukung perekonomian nasional. Sejak 2010 jumlah wirausaha hanya sekitar 0,18%, dan pada 2011 naik  lagi ke angka 0,24% serta pada awal 2012, jumlahnya makin signifikan karena sudah mencapai angka 1,56%. Kenaikan ini terjadi, katanya, karena pemerintah mendorong terus pertumbuhan entrepreneurs.

Dorongan tersebut di antaranya dilaksanakan melalui Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) maupun semangat kaum entrepreneurs yang terus bertambah. “Jadi,  rahasinya ternyata ada di generasi muda maupun orang yang tergolong tua, namun memiliki semangat menjadi wirausaha,” tukas Sjarifuddin Hasan.

Apabila jumlah entrepreneurs Indonesia dibandingkan dengan jumlah entrepreneurs negara-negara lain seperti Malaysia maupun SIngapura di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memang masih tertinggal. Akan tetapi, dunia internasional, katanya, sudah mulai diakui sebagai negara yang memiliki pertumbuhan pesat.

Tujuan dari pertumbuhan itu bagi pemerintah, untuk menyerap tenaga kerja. Sebab, kelompok ini kreatif dan inovatif untuk menciptakan lapangan kerja melalui berbagai bisnis yang mereka ciptakan. Semakin tinggi persentase wirausahawan satu negara, maka makin tinggi tingkat kesejahteraan satu negara.

Menurut dia, pemerintah juga tidak membiarkan para wirausahawan itu berjuang sendirian. Sjarifuddin Hasan menjanjikan, apabila ada entrepreneurs baru memulai usaha dan ingin meningkatkan kapasitasnya, akan difasilitasi pembiayaannya.

Dikemukakan, pada awalnya dia memperklirakan pertumbuhan entrepreneurs Indonesia untuk mencapai angka 2% dari jumlah populasi penduduk, bisa tercapai pada 2014. Berdasarkan semangat generasi muda memposisikan dirinya menjadi wirausaha, maka target itu diyakininya akan terpcai pada 2013.

Dengan dukungan secara missal dari generasi muda, Sjarifuddin Hasan  optimistis dalam 3 hingga 5 tahun mendatang, Indonesia bisa menjadi negara entrepreneurs 10 besar di dunia. Apalagi ada dukungan dari sisi pembiayaan yang sumbernya disesuaikan dengan kapasitas usaha entrepreneurs.

Bagi yang baru memulai usaha, bisa diakses melalui program kredit usaha rakyat (KUR). Jika ingin meningkatkan kapasitasnya, maka ada Lembaga Pengelola Dan Bergulir. Jika ingin meningkatkan usaha menjadi skala menengah, maka kami akan fasilitasi perbankan nasional.

***
Sumber : Bisnis Indonesia
Read More..

Kamis, 10 Mei 2012

KOPERASI: Organisasi Prima Bisa Pikat Perbankan

Koperasi harus berkembang dengan memprioritaskan kesehatan organisasi dan manajemennya agar bisa mendapat perhatian dari perbankan untuk keperluan pembiayaan yang diperlukan oleh anggotanya. Prakoso (Koko) Budi Susetyo, Deputi Bidang Sumberdaya Manusia Kementerian Koperasi dan UKM, mengemukakan oleh karena itu pengurus koperasi harus percaya diri bisa meningkatkan kinerja lembaga ekonomi masyarakat yang dipimpinnya.

Itu sebabnya pengurus harus bisa membenahi sistem manajemen. Jika koperasi sehat, maka perbankan yang akan mencari guna menyalurkan dana pembiayaan yang diperlukan anggota koperasi,” katanya ketika membuka program pelatihan bagi koperasi di Rangkas Bitung, Lebak (Selasa, 1 Mei 2012).

Menurut dia, saat ini banyak koperasi tidak memiliki kepercayaan diri untuk bisa berkembang meraih sukses. Padahal, kesuksesan bisa diraih koperasi apabila seluruh unsur di organisasi tersebut memahami fungsi dan peran masing-masing.

Apalagi jika seluruh unsur terkait dalam lembaga tersebut dikelola secara baik dan benar. Misalnya, pengurus harus saling mendukung meningkatkan kapasitas usaha. Kemudian jangan melupakan unsur pembinaan dan pendidikan kepada anggota sebagai roh dari koperasi.

Oleh karena itu dia mengingatkan pengurus koperasi sebaiknya dipilih dari orang yang masih enerjik, jangan dari kalangan pensiunan. “Mengurus koperasi tidak bisa dengan paruh waktu, dan kalau yang diangkat menjadi pengurus dari kalangan pensiunan, maka perjalanan koperasi kurang benar.”

Kepada peserta pelatihan koperasi, dia berharap agar bisa memahami prinsip dasar koperasi secara benar. Dengan demikian bisa melahirkan koperasi tangguh di masa depan. Koko menyarankan agar pengurus koperasi lebih baik dipercayakan kepada kaum perempuan.

Alasan dia, karena kaum ibu atau perempuan umumnya lebih amanah dan tawakal menjadi pengurus. Selain itu lebih cermat dan teliti menyikapi permasalahan yang dihadapi. Jika ada keperluan untuk mengembangkan koperasi, Kementerian Koperasi dan UKM siap melakukan fasilitasi sesuai fungsinya.

***
Sumber : Bisnis Indonesia
Read More..

Sabtu, 05 Mei 2012

UKM MART Berhasil Dikembangkan Sebanyak 108 Unit

Kementerian Koperasi dan UKM hingga April 2012 berhasil memfasilitasi pendirian 108 gerai toko modern atau minimarkert berbasis koperasi UKM Mart di berbagai wilayah pulau Jawa yang merupakan potensi baru skala usaha kecil dan menengah (UKM). Neddy Rafinaldy Halim, Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan pada tahun lalu telah berdiri sebanyak 84 gerai UKM Mart. Sejak awal 2012 hingga April berhasil didirikan 24 gerai tambahan.

"Dengan demikian jumlah gerai yang telah berhasil difasilitasi saat ini sudah mencapai 108 unit, dan kemungkinan masih bisa ditingkatkan lagi jumlahnya antara 80 sampai 90 gerai hingga akhir tahun ini," katanya kepada Bisnis hari ini, Senin 30 April 2012.

Adapun anggarannya diharapkan berasal dari APBN-Perubahan. Berarti sampai akhir tahun 2012 kemungkinan jumlah gerai UKM Mart akan bertambah mendekati angka 200 unit. Namun pendirian gerai tersebut untuk sementara masih dominan di pulau Jawa. UKM Mart merupakan pengembangan dari warung-warung  serba ada (Waserda) koperasi. Waserda lalu difasilitasi demean pemberian dana bantuan sebesar Rp65 juta per unit untuk selanjutnya dijadikan sebagai minimarket modern skala UKM dengan brand UKM Mart.

Menurut Neddy, keberadaan UKM Mart sangat berpotensi membangun jaringan bisnis antar gerai UKM Mart maupun antara UKM dengan pemasok atau perusahaan pemasok bahkan demean perusahaan produk berbagai komoditas nasional. Konkretnya,  UKM Mart harus membentuk forum komunikasi jaringan bisnis antar gerai UKM Mart maupun dengan pihak lain seperti perusahaan pemasok komoditas, perusahaan produsen maupun perusahaan lain.

Selain itu, UKM Mart juga harus bisa membangun atau membentuk forum komunikasi UKM Mart untuk selanjutnya dikembangkan menjadi jaringan usaha yang kuat dan berdaya saing. Kementerian Koperasi dan UKM mengInisiasi pendirian jaringan gerai minimarket berbasis gerakan koperasi, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan daya ungkit mengembangkan bisnis berbasis jaringan minimarket.

Peritel besar atau peritel modern lainnya hanya akan memperhitungkan UKM Mart, ketika mereka mampu menatar dirinya, mampu mengelola tokonyadengan ketersediaan barang yang variatif untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

***
Sumber : Bisnis Indonesia
Read More..

Selasa, 01 Mei 2012

LPDB-KUMKM Himpun Dana PKBL dari PLN Rp2 Miliar

Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menghimpun dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) senilai Rp2 miliar dari PT PLN (Persero). "Kami sudah menandatangani MoU (nota kesepahaman) dengan PLN. Sekarang kami mengkaji teknis pengelolaannya karena PKBL dan CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) itu berbeda sistem pengelolaannya," kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Kemas Danial di Denpasar, Rabu (11/4).
 
Dia berharap BUMN-BUMN lain dan lembaga kementerian lainnya menyerahkan dana bergulir kepada LPDB-KUMKM untuk disalurkan kepada koperasi dan UMKM.

"Kami akan menemui Menteri BUMN dan menteri-menteri lain untuk menyerahkan dana bergulirnya, sehingga bisa kami kelola dengan baik," kata Kemas Danial usai membuka acara Temu Mitra LPDB-KUMKM Regional II di Hotel Aston, Denpasar.

Ia mengemukakan, dengan menyerahkan dana PKBL dan CSR, BUMN memperoleh beberapa keuntungan. Di antaranya BUMN tidak perlu lagi membentuk Divisi PKBL dan penyaluran dananya tepat sasaran serta terjamin keamanannya.

Demikian halnya dengan pengawasan, menurut dia, tidak perlu diragukan lagi, karena LPDB-KUMKM melibatkan unsur Bareskrim Mabes Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Selama ini dana PKBL dan CSR BUMN yang dialokasikan dalam bentuk dana bergulir, 90 persen hilang. Kami punya sistem pengawasan dan kinerja keuangan kami telah mendapatkan sertifikat ISO 90012008," katanya.

Sejak didirikan pada 2008 hingga Maret 2012, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir senilai Rpl,72 triliun kepada 240.195 koperasi dan UMKM.
 
Tahun 2012 hingga bulan Maret, lembaga di bawah tanggung jawab Kementerian Koperasi dan UMKM itu telah menyalurkan dana Rp97,3 miliar dari total target tahun ini sebesar Rp 1,3 triliun dengan persentase 90 persen koperasi dan 10 persen sisanya adalah lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.

Tahun ini pula LPDB-KUMKM telah menandatangani MoU dengan BNI, BTN, Bank Mandiri, dan Bank Bukopin untuk menambah modal usaha calon mitranya. Bank sudah tidak percaya lagi dengan koperasi, seperti KUD. Dengan adanya LPDB-KUMKM, dapat memulihkan kepercayaan bank kepada koperasi-koperasi itu, kata Kemas Danial.

Dalam menyalurkan dana bergulir, LPDB-KUMKM mempertimbangkan beberapa hal. Di antaranya koperasi harus berbadan hukum dan tidak terdapat pengurus ganda dengan melibatkan anak, istri, dan anggota keluarga lainnya

Koperasi yang mengajukan permohonan kepada LPDB-KUMKM juga harus memiliki modal usaha dan telah mampu memberikan sisa hasil usaha (SHU) kepada anggotanya secara berkala

"Kalau semua persyaratan dipenuhi, dalam tempo 15 hari kerja, dana bergulir sudah bisa dicairkan," ujarnya.
***  

Read More..

Selasa, 28 Februari 2012

PELAKU UMKM: Industri Kecil Diminta Taat Kembalikan Permodalan


Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan mengingatkan agar pelaku koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah taat menjalankan kewajibannya mengembalikan permodalan atau pembiayaan yang diakses dari lembaga keuangan perbankan dan non perbankan.

Ketaatan tersebut akan sangat menentukan usaha yang dijalankan ke depan,” ujarnya pada silaturahmi demean masyarakat koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Minggu, 19 Februari 2012).

Pemerintah, katanya, memang tidak akan berhenti memberi stimulasi pembiayaan melalui dana bantuan sosial maupun pembiayaan dari lembaga keuangan non perbankan di bawah koordinasi Kementerian Koperasi dan UKM.

Institusi yang dimaksudkannya adalah Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) maupun perusahaan BUMN yang memberikan pembiayaan dengan bunga ringan, yakni PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) maupun perbankan yang menyalurkan program kredit usaha rakyat (KUR).

Pada kesempatan itu sejumlah pelaku KUMKM juga menerima perkuatan permodalan yang disampaikan Menteri Koperasi dan UKM. Penyerahan secara simbolis dilaksanakan di Pondok Pesantren Daarul Hasan di Cianjur.

Bantuan tersebut termasuk dari perusahaan BUMN seperti PT Jamsostek melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Selain itu ada dana bantuan sosail yang bersumber dari program Kementerian Koperasi dan UKM.

Menurut Sjarifuddin Hasan, ada dua jenis bantuan yang diberikan kepada masyarakat KUMKM setempat.  Satu bersifat bantuan sosial (bansos) atau hibah, dan satu lagi berupa dana pinjaman lembaga keuangan perbankan demean bunga rumah.

Meski demikian dia mengingatkan agar dana bansos bisa bermanfaat bagi pemberdayaan sektor riil. Sedangkan pembiayaan yang diakses dari lembaga keuangan perbankan maupun non perbankan, harus dikembalikan, karena bunganya rendah.



***
sumber: bisnis.com
Read More..

Minggu, 26 Februari 2012

KEMITRAAN UKM: Semen Gresik Tingkatkan Dana Pinjaman Jadi Rp130 Miliar


PT Semen Gresik (Persero) tahun ini meningkatkan program kemitraan dengan usaha kecil menengah (UKM) menjadi 13.000 unit dibandingkan pada 2012 sebanyak 11.000 mitra, dengan alokasi dana pinjaman lunak Rp130 miliar.

BUMN produsen semen tersebut dalam menambah jumlah mitra binaan akan melibatkan  sedikitnya 8 konsultan guna mengupayakan peningkatan skala usaha UKM.

Kepala Departemen Pengelolaan Sosial dan Lingkungan Korporasi PT Semen Gresik (Persero) Faf Adisamsul mengatakan sebagian besar dari UKM yang dibina berada di ring I yakni berdekatan dengan lokasi pabrik semen milik BUMN tersebut di Kab. Tuban, Jawa Timur. Selebihnya UKM di wilayah Kab. Gresik dan bagian lain di Jawa Timur, tetapi Semen Gresik (SG) juga menjangkau UKM di Yogyakarta.

Menurut dia, program kemitraan yang dilakukan SG hingga akhir 2011 mencapai 11.000 UKM, diantaranya 70% bergerak di bidang perdagangan dan selebihnya industri berbagai kerajinan serta makanan.

Kami tahun ini menambah lagi 2.000 mitra binaan, sehingga total UKM yang mendapatkan pembinaan menjadi 13.000 unit. Dana yang kami alokasikan untuk mitra UKM Rp130 miliar,” ujarnya, akhir pekan lalu.

Dana bagi pembinaan UKM itu berasal dari penyisihan laba SG tahun lalu, selain guliran dari dana pinjaman yang telah dikucurkan tahun-tahun sebelumnya. Besaran bunga atas dana pinjaman untuk modal usaha itu 6%/tahun.

Pengucuran dana pinjaman lunak bagi mitra binaan dilakukan sendiri oleh pihak SG tanpa melibatkan pemerintah daerah. “Kami menyalurkan sendiri dana kemitraan bagi UKM sebab sesuai ketentuan dari Kementerian BUMN,” papar Faf.

Selain pinjaman dana, program kemitraan UKM dilakukan dalam bentuk pelatihan usaha dan promosi produk yang dihasilkan mitra binaan melalui pameran di dalam maupun luar negeri.

Faf menambahkan pendampingan usaha terhadap UKM melibatkan para konsultan bidang pengembangan produk, pemasaran, manajemen serta aspek lain yang dibutuhkan mitra binaan.

Kami sejauh ini melibatkan 8 konsultan UKM berasal dari perguruan tinggi maupun non-perguruan tinggi, banyak yang mengajukan menjadi konsultan pendamping mitra binaan kami,” tuturnya.

***


sumber: bisnis.com
Read More..

Jumat, 24 Februari 2012

PERAJIN KERIPIK: PNM Bantu Kapasitas Usaha


PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bersama Universitas Tri Sakti Jakarta berhasil meningkatkan kapasitas usaha perajin kripik di Desa Cikareo, Kabupaten Tangerang, Banten, dalam waktu enam bulan melalui program pelatihan dan pendampingan.
 
Presiden Direktur PNM Parman Nataatmadja mengatakan program pendampingan dan pelatihan bagi para usaha kecil dan menengah itu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas usaha sehingga layak dibiayai dan berorientasi ekspor.
 
Peningkatan kapasitas ini dilakukan di sentra-sentra UKM di beberapa daerah. Peningkatan kapasitas ini bukan hanya diukur dari peningkatan penjualan, tetapi juga peningkatan kemampuan manajemen di bidang keuangan, produksi, dan pemasaran," katanya melalui siaran pers yang diterima Bisnis hari ini.
 
Desa Cikareo di Kabupaten Tangerang merupakan salah satu sentra pembuatan kripik. Program pelatihan dan pendampingan melibatkan tenaga ahli dari Universitas Trisakti yang berlangsung selama enam bulan. Setelah program selesai, selanjutnya PNM memberikan dukungan pembiayaan yang dilaksanakan Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM) PNM di wilayah tersebut.
 
Parman menjelaskan sasaran PNM dalam melaksanakan program peningkatan kapasitas usaha diprioritaskan daerah-daerah yang selama ini menjadi klaster industri mikro, kecil dan menengah dengan harapan menjadi mandiri dan berorientasi ekspor melalui sedikit sentuhan.
 
"Kami dari PNM ini hanya memberikan sedikit vitamin untuk meningkatkan daya tahan maka pengusaha mikro itu sudah mampu untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penjualannya," ujarnya.
 
Pelaksanaan program pendampingan biasanya hanya membutuhkan waktu tiga sampai enam bulan saja, setelah itu diserahterimakan kepada pemerintah daerah untuk memberikan dukungan lanjutan.
 
Pada tahun ini, PNM berencana menggelar program peningkatan kapasitas usaha pada 16 klaster industri mikro di sejumlah daerah. Pada tahun lalu, program serupa digelar di lima klaster industri mikro.
 
Parman mengatakan dalam melaksanakan peningkatan kapasitas usaha pihaknya juga memberikan bantuan modal, namun nilainya tidak sama antara satu klaster dengan klaster lainnya sangat bergantung kepada industri yang dilaksanakan di daerah tersebut.
 
Sebagai gambaran untuk klaster industri kripik di Cikareo dan Cirendeu Tangerang, dana bantuan yang sisalurkan sebesar Rp1 miliar, sedangkan di klaster industri kulit Serpong Kota Tangerang, Bantul klaster industri gula semut, dan Ungaran dengan klaster industri limbah pabrik kain dana bantuan modal berkisar Rp2 miliar hingga Rp4 miliar.
 
Hartono, salah seorang pengusaha mikro binaan PNM di Desa Cikareo mengatakan, seusai pendampingan, kapasitas usaha kripiknya bisa ditingkatkan dua kali lipat. Apabila sebelumnya penjualannya hanya mencapai 5000 paket  per hari, kini penjualannya bisa mencapai 10.000 paket per hari.
***
sumber: bisnis.com
Read More..

Rabu, 22 Februari 2012

KOPERASI Manfaatkan Teknologi Informasi


Koperasi sebagai salah satu entitas bisnis, mulai tahun ini tidak akan lagi menjadi institusi kerakyatan yang termarjinalkan. Kelompok yang mengusung prinsip gotong royong dalam operasionalnya ini dipastikan akan berkembang menuju koperasi modern berbasis teknologi informasi.
 
Slamet Riyadi, Group Head Enterprise Service PT Telkom Indonesia, mengatakan pihaknya melakukan fasilitasi terhadap pelaku koperasi yang telah terseleksi untuk menerima program fasilitasi berupa peranti lunak dan koneksi jaringan online.
 
Kami mengarahkan koperasi beralih dari sistem pembukuan manual ke sistem akuntansi digital dan terintegrasi,” ujarnya kepada Bisnis hari ini.
 
Untuk menjalankan program perkuatan bagi pelaku koperasi tersebut, perusahaan BUMN itu bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam program koperasi modern.
 
Dari 187.000 unit koperasi lebih di Indonesia,  secara periodik akan menunjukkan kekuatannya dengan memanfaatkan fasilitas informasi, teknologi dan komunikasi (TIK), dan pemerintah akan menobatkannya pula menjadi koperasi modern.
 
Momentum ini bisa terjadi karena perkembangan era digital kini merambah ke berbagai sisi bisnis, dan kali ini mengarah kepada koperasi.
 
Apakah memanfaakan TIK mampu menempatkan koperasi menjadi pemain baru di era digital? Slamet mengatakan ada beberapa fasilitas yang diberikan agar usaha mereka tidak lagi dilaksanakan berlangsung seperti biasanya.
 
Fasiitas itu mencakup jaringan Internet agar bisa online. Prinsipnya adalah koperasi yang menggunakan TIK dalam proses bisnisnya, akan mendapat tambahan kemampuan, termasuk transaksi pembayaran secara online (online transactional payment) dari Telkom.
 
Transaksi pembayaran ini adalah salah satu pendukung kemampuan bisnis untuk pembayaran, pembelian, cicilan maupun pengiriman uang atau remittance. “Kami akan menyempurnakan penampilan mereka menjadi koperasi yang menggunakan fasilitas dan sistem modern.
 
Menurut dia, ada beberapa hal yang memberi nilai plus bagi koperasi setelah memanfaatkan fasilitas dari Telkom dalam program koperasi modern. Misalnya memonitor posisi status pinjaman dan sharing modal setiap anggota.
 
Dengan demikian kelemahan masa lalu seperti pelaporan terlambat dan tidak akurat, bisa demean mudah teridentifikasi. Jadi, katanya koperasi betui-betul jadi modern karena sistem operasionalnya otomatis. “Inilah yang disebut modern”.
 
Untuk mengaplikasikan program tersebut, Telkom tidak hanya memberikan fasilitas peranti dengan dua opsi untuk melaksanakan start bisnis. Perusahaan pelat merah itu akan memberikan pelatihan bagi koperasi terpilih untuk mengoperasionalkan perangkat.
 
Pemanfaatan TIK bahkan bisa mematahkan hukum lama agararia ‘siapa yang mengusai tanah dia yang memimpin dunia’. Slogan itu akan berubah jadi  ‘siapa yang mengusai teknologi informasi, dia akan memimpin dunia’.
***
sumber: bisnis.com
Read More..

Cari Artikel ?

Loading...